Ingin Belajar Tata Cara Perkebunan Holtikultura, DPRD Buteng Kunker ke Dinas Perkebunan Provinsi Sultra

0
120
Ket Foto : Anggota DPRD Buteng saat kunjungan ke Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra. (Foto : Humas Sekretariat DPRD Buteng).

BUTON TENGAH – Ketua DPRD kabupaten Buton Tengah terus berkelana melakukan kunjungan kerja dalam rangka mendukung kemajuan Daerah.

Selama tiga hari Ketua dan beberapa Anggota DPRD Buton Tengah akan berada di Kota Kendari dengan agenda Kunker ke Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Rombongan DPRD yang dipimpin langsung oleh Ketua DPRD Buteng, Bobi Ertanto, didampingi sejumlah anggotanya, diantaranya Tasman, Sa’al Musrimin Haadi, Muthalib, La Ode Af’alu Mahdi, Azaluddin, Samirun, Kaimuddin, Rahmaniar, Rosmaya dan Hasrun. Kemudian turut serta dalam kunker tersebut, Kepala Bagian Umum dan Keuangan Sekretriat DPRD Buteng, Ilham Ombe disambut langsung oleh Sekretaris Dinas Perkebunan dan Hortikultura Provinsi Sultra, La Ode Syafudin, di ruang rapat Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra, pada Rabu (13/03/2024).

Ketua DPRD Buteng, Bobi Ertanto, menjelaskan, bahwa maksud dan tujuan mereka melaksanakan kunker tersebut, yaitu untuk berkonsultasi kepada Dinas Perkebunan dan Hortikultura Sultra terkait pengembangan kawasan hortikultura dan pengadaan bibit tanaman hortikultura di Kabupaten Buteng.

“Beberapa jenis tanaman Holtikultura cocok untuk geografis Buteng, untuk itu kami ingin belajar dari Dinas Perkebunan Pemprov Sultra bagaimana cara berkebun dengan baik dan benar,” ucap Bobi Ertanto.

Lebih lanjut, Bobi menjelaskan bahwa perkebunan Holtikultura memiliki banyak sekali manfaat bagi suatu wilayah.

Pertama, Penyedia Pangan yang Kaya Nutrisi dimana Tanaman hortikultura, seperti sayuran, buah-buahan, dan rempah-rempah, menjadi sumber pangan yang kaya akan nutrisi. Mereka menyediakan vitamin, mineral, serat, dan antioksidan yang penting untuk kesehatan tubuh.

Kedua, Penopang Perekonomian Lokal dan Nasional dimana budidaya tanaman hortikultura tidak hanya bermanfaat untuk kebutuhan konsumsi pribadi, tetapi juga menjadi sumber penghidupan bagi banyak petani dan pelaku usaha. Peningkatan produksi dan distribusi tanaman hortikultura dapat memberikan kontribusi positif terhadap perekonomian lokal dan nasional

Ketiga, mampu menyediakan lapangan pekerjaan dan kesempatan usaha, ke empat meningkatkan sumber devisa negara dan yang terakhir untuk meningkatkan kesehatan, kesejahteraan, dan kemakmuran rakyat.

“Kemudian ada juga fungsi kesehatan serta fungsi sosial dan budaya,” terang Bobi.

Apalagi menurut Bobi perkebunan Holtikultura sudah diselenggarakan diseluruh wilayah negara Republik Indonesia, dilaksanakan dalam wilayah tersendiri, bertumpangsari dengan tanaman lain, dan atau berintegrasi dengan wilayah usaha lainnya.

“Penetapan tata ruang wilayah dalam kaitan dengan pengembangan hortikultura wajib menjamin terpeliharanya kelestarian sumber daya alam, fungsi lingkungan, dan keselamatan masyarakat, serta selaras dengan kepentingan kegiatan lain,” katanya.

Lanjut kata Bobi, pengembangan kawasan hortikultura dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan masyarakat.

Dijelaskan Bobi, usaha hortikultura sendiri meliputi perbenihan, budidaya, panen dan pasca panen, pengolahan, distribusi, perdagangan dan pemasaran, penelitian dan wisata agro.

“Institusi perbenihan milik pemerintah terkait dalam penyediaan benih hortikultura adalah Balai Benih Hortikultura (BBH), sedangkan pengawasan mutunya dilaksanakan oleh Balai Pengawasan dan Sertifikasi Benih (BPSB). Sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah (UPTD) di bidang perbenihan, peran BBH dan BPSB sangat penting dalam penyediaan benih bermutu untuk mendukung pengembangan hortikultura,” tuturnya.

Selain itu, produsen benih swasta juga mempunyai peran yang cukup besar dalam penyediaan benih hortikultura bermutu. Pendekatan kawasan dirancang untuk meningkatkan efektivitas kegiatan, efisiensi biaya dan mendorong keberlanjutan kawasan komoditi unggulan.

Melalui pengembangan kawasan diharapkan dapat terwujud pelayanan pembangunan yang lebih bersifat partisipatif dan efisien dengan fokus pada upaya pengembangan komoditi unggulan.

“Dalam pembangunan kawasan mutlak diperlukan suatu perencanaan yang disusun dengan melibatkan masyarakat setempat dan seluruh pemangku kepentingan,” pungkas Bobi Ertanto.

Untuk itu Bobi berharap seusai Kunjungan Kerja ke Dinas Perkebunan Provinsi Sultra pihaknya dapat mulai melaksanakan dan mengadopsi tata cara perkebunan Holtikultura yang baik sehingga dapat segera di realisasikan di Kecamatan Buteng. (Advertorial).

Laporan : Hari Sabar

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini