Bursakota.co.id, Lingga – Persatuan Silat Alam Melayu Lingga (PSAML) akan turut meramaikan Festival Indera Sakti tahun 2024.
Ketua umum Persatuan Silat Alam Melayu Lingga (PSAML) Zalmidri mengatakan pada ajang Festival Indera Sakti di Pulau Penyengat dari PSAML turut serta memenuhi undangan Dinas Kebudayaan Provinsi Kepri dengan mengirim utusan dari dua perguruan silat yang berada di bawah naungan PSAML yaitu Perguruan Lam Jalallah dan Perguruan Seni Silat Sri Baiduri.
Bahkan kedua perguruan tersebut telah mempersiapkan diri dari jauh-jauh hari dalam artian mereka siap untuk tampil.
“Alhamdilillah di Festival kemarin mereka tampil maksimal dan sukses serta menjadi perhatian dari tamu mancanegara Malaysia. Mereka tampil di satu panggung bersama Perguruan Silat Lela Sembah Pulau Penyengat dan Persatuan Seni Silat Sendeng Johor Malaysia,” ucap Zalmidri Senin (29/04).
Sementara Ketua Perguruan Silat Lam Jalallah, Sabranie ketika di konfirmasi mengatakan pihaknya sangat bersyukur PSAML memberikan kepercayaan kepada perguruan Lam Jallalah untuk tampil di ajang Festival Indera Sakti.
“Akan banyak pengalaman yang kami petik walau ada pahit dan manisnya selama mengikuti acara tersebut,” imbuhnya.
Lebih lanjut, Sabaranie menjelaskan akan ada manis dan pahit yang akan didapatkan oleh perguruan Lam Jallalah ketika ikut berpartisipasi dalam kegiatan tersebut.
“Pahitnya itu dari panitia kesannya tidak siap dengan acara Festival yang di taja setingkat provinsi dan banyak hal yang tidak bisa saya bicarakan disini dan intinya kami sangat kecewa, walaupun anggaran yang di sediakan sesuai dengan DPA paling tidak mereka tahu ongkos dari Lingga-Tg Pinang PP berapa,” sebutnya.
Untuk manisnya Sabarine menyebutkan perguruannya dapat bertemu dengan para pesilat melayu saling kenal baik dari dalam maupun pesilat dari manca negara.
Hal yang sama juga di sampaikan oleh Ketua Perguruan Seni Silat Sri Baiduri, M.Yusuf, bahwa mereka juga kecewa pada penyelenggara karena mereka sudah datang dari jauh tetapi biaya jasa produksi yang diterima tidak berimbang dengan biaya ongkos perjalanan PP untuk 10 orang setelah dipotong pajak hanya sisa Rp3 juta rupiah.
“Tapi walau bagaimanapun tetap kami terima karena kami selaku penggiat dan pelestari silat melayu ingin mengekalkan silat melayu yang ada di lingga dan mengenalkan ke seluruh penjuru tanah melayu bahwa di Lingga ada silat melayu tradisional,” tutupnya.(Bk/Iwan)