Bursakota.co.id, Natuna – Maraknya kasus Demam Berdarah (DBD) di Kota Ranai harus menjadi perhatian bersama seluruh pihak terutama masyarakat.
Saat ini tercatat sudah ada sekitar 24 kasus DBD di Kecamatan Bunguran Timur.
Kepala Puskesmas (Kapus) Ranai, Nazri menyampaikan penyebaran awal kasus DBD di Natuna dicurigai dari salah satu warga Kalimantan.
Hal ini karena pasien pertama kasus DBD ini adalah warga Kalimantan. Dari kasus pertama ini dicurigai menyebar sampai hari ini.
Menanggapi kasus ini, Nazri menyampaikan pihaknya melakukan Penyelidikan epidemiologi (PE) DBD dilakukan setelah adanya laporan mengenai warga yang terkena DBD. Kegiatan PE ini meliputi penelusuran latar belakang penderita DBD, mulai dari hasil diagnosis, tempat tinggal, riwayat perjalanan, kegiatan sehari-hari.
“Ada kasus kita turun ke rumah yang bersangkutan, melakukan PE untuk memastikan rumahnya dan area sekitar radius 100 meter tidak ada jentik lalu kita lakukan Fogging,” jelas Nazri di Ruang Kerjanya pada Kamis (29/02/2024).
Lebih lanjut, Nazri menjelaskan jika dalam PE di rumah yang bersangkutan tidak ditemui jentik nyamuk maka akan dilakukan penelusuran lebih lanjut seperti riwayat perjalanan dan kegiatan sehari-hari yang bersangkutan.
“Contoh ada anak sekolah yang terkena DBD, maka yang pertama kita lakukan adalah cek tempat tinggalnya dulu, jika tak ditemukan jentik maka kita akan cek ke sekolahnya ataupun tempat bermainnya sampai jentik-jentik ini kita temukan untuk kita musnahkan lalu kita melakukan Fogging disana,” terangnya.
Namun demikian, Nazri menyampaikan fogging hanya akan dilakukan setelah diarea yang ditemukan jentik-jentik nyamuk DBD sudah dimusnahkan terlebih dahulu.
“Kalau kita fogging tanpa membersihkan area sekitar maka hal itu akan sia-sia, karena fogging hanya akan membunuh nyamuk dewasa tidak untuk jentik-jentik,” terangnya.
Terkait dengan mewabahnya DBD di Kecamatan Bunguran Timur, Nazri menghimbau masyarakat agar segera melakukan pemeriksaan jika mengalami demam. Hal ini karena semakin cepat penanganan yang dilakukan terhadap pasien DBD maka proses untuk menyembuhkan juga semakin cepat.
“Namun yang paling utama adalah saya mengajak seluruh masyarakat untuk selalu memperhatikan wilayah pesekitaran rumah agar tidak ada genangan-genangan air yang disinyalir menjadi tempat perkembangbiakan nyamuk DBD,” tutupnya. (Bk/Dika)
