Bupati Buka Rakor Rembuk Stunting dan Launching Program BASIBA LIKO

0
89
Foto : Bupati Lima Puluh Kota Safaruddin saat membuka Rakor dan Rembuk Stunting dan Launching Program BASIBA LIKO di Aula Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Sarilamak, Rabu (13/9/2023).

Bursakota.co.id, Lima Puluh Kota – Dalam rangka menyamakan persepsi, membuat rencana kerja dan akselerasi rencana aksi yang lebih cepat, tepat, terarah, dan terukur serta meningkatkan sinergitas dan kolaborasi pemangku kepentingan dalam upaya penurunan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota dan Nasional.

Bupati Lima Puluh Kota, Safaruddin, membuka acara rapat koordinasi dan rembuk stunting tingkat Kabupaten Lima Puluh Kota sekaligus launching BASIBA LIKO (Bersama Atasi Stunting dengan Ibu Bapak Asuh Lima Puluh Kota) di Aula Kantor Bupati Lima Puluh Kota, Sarilamak, Rabu (13/9/2023).

Rapat Koordinasi (Rakor) yang diselenggarakan Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan, dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) turut dihadiri Sekretaris Daerah Widya Putra, Kepala Kantor Kemenag Irwan, Ketua Tim Penggerak (TP) PKK Nevi Safaruddin, para Asisten, Kepala Perangkat Daerah, camat, dan wali nagari di Lima Puluh Kota.

Bupati Safaruddin dalam sambutannya mengatakan, komitmen Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lima Puluh Kota untuk mempercepat kinerja penurunan angka stunting telah menunjukkan penurunan, setelah sebelumnya prevalensi balita stunting mencapai 28,2 persen di tahun 2021 menjadi 24,3 persen di tahun 2022.

“Kemajuan ini patut disyukuri, Namun, kami mengingatkan seluruh stakeholder untuk tidak berpuas diri, dan harus bertekad dalam mencapai target nasional di tahun 2024 yakni 14 persen,” kata Safaruddin.

Ia menjelaskan di Kabupaten Lima Puluh Kota saat ini 2.050 balita stunting dari 23.740 balita dan terdata 29.918 keluarga beresiko stunting atau sebesar 53,79 persen dari jumlah data. Agar upaya penurunan dan pencegahan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota dapat tercapai, maka diperlukan kolaborasi dan sinergi yang baik antar Perangkat Daerah baik yang spesifik maupun yang sensitif.

“Karena permasalahan stunting bukan hanya urusan Perangkat Daerah bidang kesehatan saja, Namun, 70 persen peran Perangkat Daerah lainnya yang mempengaruhi keberhasilan dan kesuksesan penurunan stunting di Kabupaten Lima Puluh Kota,” tuturnya.

Disamping itu, bupati menyambut baik lahirnya program BASIBA Liko sebagai salah satu inovasi dalam penurunan stunting. “Semoga terobosan ini dapat dijalankan di seluruh Organisasi Perangkat Daerah (OPD) maupun nagari dan bisa menurunkan angka prevalensi stunting di Lima Puluh Kota,” harap Bupati Safaruddin.

Sementara itu, Kepala DP2KBP3A sekaligus ketua panitia, Ayu Mitria Fadri dalam laporannya menyampaikan, kegiatan rembuk stunting dilaksanakan untuk memastikan adanya integrasi pelaksanaan intervensi penurunan stunting secara bersama-sama antara OPD dengan lembaga non pemerintah, nagari, dan masyarakat.

“Adapun tujuannya menguatkan sinergi kepedulian serta meningkatkan komitmen para pemangku kepentingkan dalam rangka koordinasi percepatan penurunan stunting di Kabupaten Limapuluh Kota,” terang Ayu Mitria Fadri.

Dalam rangkaian kegiatan rembuk stunting tersebut, turut dilaksanakan penandatanganan komitmen bersama antara Pemkab, Lima Puluh Kota melalui Dinas Kesehatan dengan Kemenag Lima Puluh Kota serta pemberian penghargaan kepada wali nagari inovatif. (Warman).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini