Bursakota.co.id, Natuna – Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Hadi Suryanto menghadiri acara perakitan bubu (alat tangkap ikan, red) batuan perikanan tahun 2022 oleh kelompok nelayan Pulau Sambok di Kampung Sebala, Dusun II Air Tikal, Desa Batu Gajah, Kecamatan Bunguran Timur, Natuna pada Minggu pagi (19/02).
Adapun bantuan yang diberikan berupa 9 gulungan kawat yang merupakan alat baku untuk membuat bubu serta 9 unit solar cell.
Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Natuna, Hadi Suryanto dalam sambutannya mengatakan bantuan yang di berikan merupakan bantuan dari Dinas Perikanan dan Kelautan Provinsi Kepulauan Riau Tahun 2022 yang di serahkan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Natuna kepada Kelompok Nelayan Pulau Sambok.
“tentunya satu kehormatan bagi saya kepala dinas perikanan dapat melihat secara langsung proses perakitan bubu ikan oleh nelayan,” ujar pria yang akrab di sapa Jojo ini.
Ia menambahkan, sejatinya Dinas Perikanan Kabupaten Natuna tidak bisa berbuat banyak untuk membantu para nelayan, hal ini karena di batasi oleh undang-undang nomor 23 tahun 2014 yang menyebabkan bantuan tidak bisa melalui APBD daerah hanya melalui anggaran provinsi.
Namun demikian, Hadi Suryanto menyampaikan dinas perikanan Kabupaten Natuna tidak hanya berdiam diri saja.
“mayoritas penduduk Natuna itu nelayan, jadi bagaimana mungkin kami dari dinas hanya berdiam diri saja, meski kedaulatan laut dan perikanan ada di provinsi dan pusat kami terus melakukan lobi-lobi ke provinsi dan pusat melalui proposal-proposal bantuan bagi nelayan,” ungkap Jojo.
Selain itu, Hadi Suryanto juga mengatakan dirinya ingin membangun kelompok nelayan Pulau Sambok agar ke depan lebih maju lagi.
Untuk itu ia meminta agar seluruh nelayan yang tergabung dalam Kelompok Nelayan Pulau Sambok untuk menyatukan visi agar KN Pulau Sambok lebih maju.
“saya berharap para nelayan dapat memanfaatkan bantuan ini sebaik-baiknya, karena jika bantuan ini benar-benar di manfaatkan maka kedepan jika ada bantuan lagi maka pemerintah pasti akan melirik kita lagi. Juga jangan lupa dokumentasikan proses pembuatan bubu sampai proses penangkapan nanti serahkan ke kami nanti akan kami teruskan ke kementerian,” sebut Jojo.
Di akhir penyampaian Jojo menyampaikan bahwa bantuan ini merupakan aset kelompok bukan aset pribadi.
“Meski pada dasarnya cara kerjanya secara pribadi namun kembali saya ingatkan bantuan ini adalah milik KN Pulau Sambok jangan pula nanti belum genap satu bulan bubu ini dijual, kalau sudah tidak di gunakan maka kembalikan ke kelompok,” tutupnya.
Sementara itu, Ketua Kelompok Nelayan Pulau Sambok, Hendra mengatakan Kelompok Nelayan Pulau Sambok yang berdiri pada tahun 2021 lalu merupakan gagasan dari seluruh nelayan Kampung Sebala dalam membentuk sebuah organisasi kebersamaan dalam satu profesi kerja.
“Kami berjumlah sekitar 31 orang yang terdiri dari nelayan tangkap ikan, nelayan tangkap kepiting dan nelayan penangkap udang,” ujar Hendra.
Hendra menyampaikan tentunya bantuan yang diberikan ini sangat membantu anggota nelayan Pulau Sambok untuk bekerja serta di yakini dapat membantu perekonomian sehari-hari.
“kami segenap pengurus serta seluruh anggota Kelompok Nelayan Pulau Sambok mengucapkan terimakasih atas bantuan yang di berikan, semoga ke depan bantuan seperti ini berkelanjutan guna membantu perekonomian nelayan lebih baik lagi,” tutup Hendra.
Hadir dalam kesempatan tersebut Camat Bunguran Timur, Hamid Asnan, Kepala Desa Batu Gajah, Kurniawan Sindro Utomo, RT dan RW serta seluruh anggota KN Pulau Sambok. (Bk/Dika)