Bursakota.co.id, Natuna – Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi di dampingi Kepala SAR Natuna, Mexianus Bekabel meninjau Kantor Pencarian dan Pertolongan (KPP) Natuna di Jalan Air Mulung, Ranai pada Selasa pagi (09/008/2022).
Peninjauan yang dilakukan oleh Kaban SAR Nasional beserta rombongan dalam rangka mengecek kesiapan serta kekuatan alat operasional yang dimiliki KPP Natuna dalam melaksanakan misi penyelamatan.
Di sela-sela acara peninjauan, Kepala Badan SAR Nasional, Marsekal Madya TNI Henri Alfiandi kepada sejumlah wartawan mengatakan kedatangannya ke Natuna dalam rangka Kunjungan Kerja di wilayah Indonesia bagian Barat. Mulai dari Pangkal Pinang, Kalimantan Barat, Natuna dan dilanjutkan ke Sumatera.
Ia menambahkan, sejatinya kunjungan kerja yang ia lakukan adalah untuk melihat persiapan dan kesiapan dari Basarnas di Kepulauan Natuna.
Kunjungan ke Natuna adalah yang paling penting, hal ini karena baru saja wilayah udara Flight Information Region Region (FIR) baru saja diserahkan ke Indonesia yang semula dikelola oleh Singapura.
“Basarnas dan organisasi transfortasi internasional tidak bisa dipisahkan, karena salah satu syarat transfortasi internasional disuatu negara adalah harus memiliki badan atau satuan SAR,” jelasnya.
Ia juga menjelaskan kaitan antara Basarnas Natuna dengan FIR karena FIR di Indonesia itu masuk kedalam ICAO atau Organisasi Penerbangan Sipil Internasional dan juga IMO atau Organisasi Maritim Internasional. Oleh karenanya kesiapan SAR diwilayahnya harus diperkuat.
“hal ini agar layanan terhadap dunia penerbangan, khususnya jika terjadi hal-hal yang tidak di inginkan Basarnas sudah siap untuk melaksanakan tugas sebagai fungsi Search and Rescue,” ucap Marsekal Madya Henri.
Sementara itu, terkait kesiapan alat operasional yang dimiliki KPP Natuna, Marsekal Madya Hendri Alfiandi menilai sudah cukup memadai namun masih ada beberapa kekurangan dan akan ditingkatkan.
Ada beberapa sarana yang perlu ditambah, sebagai contohnya armada kapal cepat yang mampu mencapai sasaran dengan cepat sehingga dapat memberikan layanan dengan baik kepada masyarakat yang membutuhkan.
“Natuna itukan spesifik dengan Laut Cina Selatan, jadi kapal yang kita inginkan adalah kapal cepat ringan yang mampu menembus ombak dengan ketinggian hingga 5 Meter, karena tantangan terbesar kita di Natuna adalah ombak,” tuturnya.
Selesai meninjau kantor dan peralatan, rombongan Kepala Basarnas Nasional menuju Penagi guna meninjau Kapal Sasikirana. (Bk/Dika)