Ketua Komisi I DPRD Natuna Tinjau Persiapan Penambahan Ruangan Isolasi Terpadu di Asrama Haji

0
283
Ketua Komisi I DPRD Natuna Wan Arismunandar berdiskusi dengan tenaga medis di Asrama Haji

Bursakota.co.id, Natuna – Ketua Komisi I Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Natuna bidang Pendidikan dan Kesehatan Wan Aris Munandar, meninjau langsung persiapan penambahan ruangan isolasi terpadu di Asrama Haji Masjid Agung, Jum’at (16/07).

Sebelumnya kapasitas penampungan tempat isolasi terpadu pasien Covid – 19 di Asrama Haji mampu menampung sebanyak 180 orang, untuk antisipasi terjadinya lonjakan pasein pemerintah daerah berencana akan menambah ruang isolasi sebanyak 42 tempat tidur.

Wan Aris mengatakan, salah satu antisipasi terjadinya over kapasitas penampungan pasien covid-19 di Asrama Haji akan ada penambahan ruangan untuk isolasi.

“Kemaren saya dapat informasi bahwa akan adanya penambahan untuk ruangan untuk isolasi, untuk itu saya mengecek langsung persiapannya seperti apa, ternyata memang ruangan untuk isolasi terpadu ini sudah ditambah, namun kesiapannya menurut saya masih belum begitu cukup untuk kita masukkan pasien, tadi saya juga telah berkoordinasi dengan penyedia ruangan, dan insaallah dalam waktu dekat mereka akan membenahi itu dan melaksanakan pekerjaannya sesuai dengan apa yang kita harapkan,”ujarnya.

Wan Aris juga menjelaskan, pemerintah daerah akan menambah ruangan sebanyak 42 tempat tidur, sebelumnya jumlah kapasitas penampungan di Asrama Haji kurang lebih 180 orang.

“Wancana penambahan ruangan untuk isolasi terpadu di Asrama Haji, sebanyak enam (6) ruangan tujuh (7) tempat tidur, totalnya ada 42 tempat tidur yang akan ditambahkan, ini akan kita eksekusi secepatnya karena ini untuk kepentingan masyarakat,” terangnya.

Lebih lanjut, Wan Aris mengatakan dalam peninjuan kesiapan penambahan ruangan isolasi, ada beberapa temuan salah satunya kurang koordinasi antara RSUD dan bagian fisik tempat isolasi terpadu, sehingga terjadilah mis komunikasi.

“Ini akan berdampak pada pasiennya, seharusnya mereka mendapatkan pelayanan yang maksimal, kalau menurut saya penanganan pasien di sini masih belum maksimal, karena di asrama haji tempat yang dijadikan isolasi terpadu ini tidak menyediakan ruangan khusus untuk pelayanan IGD atau UGD,” tuturnya.

Mengenai ruangan untuk pelayanan IGD atau UGD, Wan Aris mengatakan, akan melakukan koordinasi ke Dinas Kesehatan apakah tempat isolasi terpadu diperbolehkan menydiakan ruangan IGD dan UGD.

“Inikan kita belum tau, apakah ditempat isolasi terpadu ini diperbolehkan atau tidak untuk disediakan ruangan IGD dan UGD,kalau memang ruang untuk pelayanan IGD atau UGD ini diperbolehkan, saya akan menyarankan agar di tempat isolasi terpadu ini, disediakan ruangan untuk penanganan IGD dan UGD,” lugasnya.

Sampai hari ini jumlah pasien yang menjalani isolasi di Asrama Haji sebanyak 111 orang dewasa dan remaja, dan 15 orang anak-anak.***dodi

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini